Di tengah hutan lebat, terdapat seekor singa, sang raja hutan yang sedang tertidur pulas di bawah naungan pohon yang rindang. Di sana pula, terdapat seekor tikus kecil yang sedang asyik bermain-main di dekatnya.
Kemudian, tikus itu melihat sang raja hutan yang sedang
tertidur lelap sehingga ia memutuskan untuk sedikit bermain riang dengan
menaiki punggungnya. Kemudian, ia menjadikan ekor sang raja hutan itu sebagai
perosotan yang dengan ekor itu, ia berseluncur ke bawah. Ia mengulangi
perbuatannya sesekali, dua kali, tiga kali. Tikus kecil itu sangat
menikmatinya.
Sang raja hutan itu pun merasa terganggu sampai ia
terbangun. Ia mengenggam erat tikus kecil itu dengan penuh rasa kesal dan ingin
memakannya. Tikus kecil itu meminta sang raja hutan agar menghentikan
tindakannya sambil menangis ketakutan. Ia memohon dengan penuh harapan agar
tidak dijadikan sebagai makanan
ringannya.
Tikus itu memohon dan berjanji kepada sang raja hutan
bahwa dia tidak akan mengganggunya lagi. Tikus tersebut juga berkata bahwa pada
suatu saat, dirinya pasti akan sangat membutuhkan bantuannya.
Sang raja hutan itu pun terpengaruh dengan apa yang
didengar dari tikus kecil itu. Kemudian, ia melepaskan tikus tersebut dan
membiarkannya pergi.
Setelah beberapa hari, seperti biasa, sang raja hutan
tidur pada siang hari. Tiba-tiba, datanglah para pemburu yang sangat ingin
menangkapnya. Dilemparkanlah sebuah
jaring kepada sang raja hutan yang sedang tidur tersebut.
Sang raja hutan jatuh ke dalam perangkap. Kemudian, ia
mengaum dengan sangat keras agar siapapun yang berada di dalam hutan dapat
mendengarnya.
Bahkan, tikus kecil yang berada di dalam hutan pun juga
mendengar aumannya yang sangat keras. Mendengarnya, tikus kecil tersebut
teringat kembali bahwasannya ia pernah dilepaskan dan dimaafkan oleh sang raja
hutan ketika dirinya mengganggu waktu tidur siangnya. Kemudian tikus itu ingin
membalas kebaikan sang raja hutan dengan balasan yang setimpal.
Tanpa ragu, tikus tersebut pergi dengan sangat cepat
untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi. Ketika sampai, alangkah kagetnya
tikus tersebut yang melihat sang raja hutan terperangkap dengan jejaringan.
Tikus itu memanjat jaring tersebut dan mulai
menggerogotinya dengan gigi-giginya yang tajam sampai akhirnya ia berhasil
memutuskan jaring tersebut.
Pada akhirnya, tikus kecil tersebut berhasil membalas
budinya dengan cara menyelamatkan sang raja hutan dari jejaringan yang telah
menjebaknya.
Sejak saat itu, sang raja hutan dan seekor tikus kecil
menjadi sahabat. Mereka akan saling membantu jika ada di antara mereka yang
berada dalam kesulitan. Mereka senantiasa akan selalu berpegangan tangan.
0 komentar:
Posting Komentar